Friday, September 11, 2009

Sebuah cerita yang indah.

MENGAPA KITA MEMBACA AL-QUR’AN, MESKIPUN KITA TAK MENGERTI SATUPUN KATA BAHASA ARAB
Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari. Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya.  Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu  di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.” Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “. Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah. Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari  sebuah ember untuk menggati keranjangnya. Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai  dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya ?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .” Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda.  Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terhadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupan kamu.
wassalam.   (sumber : dari e-mail)

Monday, August 31, 2009

independence day

Two weeks ago, we celebrated our Independence Day on August 17. Our nation's independence day itself was on August 17, 1945. Declared by our FoundingFathers, Sukarno and Moh. Hatta. They're then elected to be the first President and Vice President of Indonesia.
I love when it comes to celebrating independence day. There are many games and event all around the country. 


Let me tell you about the games. First, there is Lomba Makan Kerupuk (Crackers/chips Eating Game). Each of the Kerupuks are tied and hung on a piece of string, leveled head high. The contestants then stand below designated kerupuk and try to eat it as fast as they can before the time ended. The first to gulp the kerupuk wins. You can see from the picture, kerupuks wiggled and waggled pushed by the contestants trying to eat them, not to mentioned the wind added a handicap bonus. Try this game with crackers, big ones, and have lots of fun. 


Here's my sister cheering her friends, showing her smile. Cute isn't she :D . 


    
 i'll tell you about the other games later on.

Sunday, August 30, 2009

Amira dan Yasmin

HI!
This blog is about me, Amira Fairuz Nurul Pasha, and my lovely sister, Khansa' Yasmin Azzahra.
I'm 8 y.o and Yasmin, my sister, is 7 y.o. We study at SD Negeri 07 Pagi Tebet Barat ( 07 Tebet Barat Primary School), Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia.
 

I'm going to tell you a little bit about my country, Indonesia.
Jakarta is the capital city of our beloved country, Indonesia. Located on the western part of the Java
island. Indonesia is bounded to the West (Indonesian Ocean), North (Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina), East (Papua Nugini), South (Indonesian Ocean, East Timor, Australia). There are 5 (five) large islands, which are : Sumatera (West), Java (South), Kalimantan and Sulawesi(North), Papua (East). In the middle of it there is Java Sea connecting the vast number of islands of Indonesia.